16 Mei 2014 | Kegiatan Statistik
Pemalang terpilih untuk menjadi salah satu Training Center (TC) Pelatihan Petugas Lapangan Kombinasi Subsektor ST2013 Tahun 2014. Pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Provinsi Jawa Tengah tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, Drs. Ibram Syahboedin, MA.
Kegiatan ini masih dalam satu rangkaian dengan Sensus Pertanian 2013 yang telah dilaksanakan pada tanggal 1-31 Mei 2013 yang lalu. Setelah sebelumnya dilaksanakan Pemutakhiran Blok Sensus Terpilih Subsektor Pertanian, kini saatnya para petugas dilatih kembali untuk mencacah Blok Sensus yang terkena sample dari hasil pemutakhiran tersebut.
Kegiatan ini mencakup 6 (enam) subsektor pertanian yang meliputi tanaman pangan (padi dan palawija), hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan (budidaya dan penangkapan ikan) serta kehutanan (budidaya dan kawasan hutan). Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data statistik yang akurat berupa gambaran yang jelas tentang struktur ongkos usaha rumah tangga pertanian di Indonesia. Selain itu juga untuk mendapatkan data mengenai pengusahaan pertanian dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga usaha pertanian pada masing-masing subsektor. Kegiatan pencacahan lapangan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei s.d. 07 Juli 2014.
Dalam pidato pembukaan, Drs. Ibram Syahboedin, MA menyampaikan bahwa data hasil pencacahan survey ini akan digunakan pemerintah untuk melindungi petani dan tidak merugikan konsumen maupun industri.
“Pencacahan ST2013 Subsektor bertujuan untuk memperoleh informasi ongkos-ongkos yang dikeluarkan dalam melakukan usaha pertanian terpilih. Data yang dikumpulkan sangat ditunggu-tunggu oleh pemerintah sebagai dasar penetapan harga patokan, untuk melindungi petani, dan tidak merugikan konsumen maupun industri. Dari setiap usaha pertanian yang dikelola rumah tangga terpilih akan diketahui berapa kebutuhan bibit, benih, pupuk, obat-obatan, dan pakan yang layak untuk mengelola usahanya. Di samping itu dapat diperoleh informasi harga apa yang sangat tinggi yang memerlukan campur tangan pemerintah untuk mengendalikannya,” kata Ibram dalam pidatonya.
Tak lupa pula Drs. Ibram Syahboedin, MA juga berpesan agar selama mengikuti pelatihan, petugas diminta lebih serius memahami tata cara pencacahan dan konsep definisi yang digunakan untuk setiap rincian pada kuesioner. Hal ini bertujuan agar data yang dikumpulkan dari lapangan dapat diolah dan disajikan sesuai potret di lapangan. Data yang sesuai potret lapangan akan membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan yang tepat dengan sasaran.
“Keberhasilan pelatihan petugas dan pelaksanaan lapangan nantinya sangat ditentukan oleh niat, tekad, dan kesungguhan kita semua. Untuk itu kita semua dituntut agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya dan mematuhi pedoman dan jadwal yang telah ditentukan, agar data yang kita kumpulkan dapat digunakan dan dijadikan dasar perencanaan pertanian demi masa depan petani yang lebih baik. Kepada calon petugas jaga kondisi kesehatan dan stamina saudara selama mengikuti pelatihan ini dan pelaksanaan lapangan nanti,” lanjutnya.
Usai membuka acara, Drs. Ibram Syahboedin, MA didampingi oleh Kepala BPS Kabupaten Pemalang, Marsudijono, S.Si, SE, MM dan para Kepala Seksi berkenan untuk meninjau langsung kegiatan belajar mengajar di kelas-kelas yang diterdapat di komplek Hotel Regina Pemalang. Rencananya, Pelatihan ini akan diselenggarakan dari tanggal 12-24 Mei 2014 dan terbagi menjadi 4 (empat) gelombang. (dwi)
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang (Statistics of Pemalang Regency)Jl. Tentara Pelajar 16 Pemalang 52313 Indonesia
Telp (0284) 321169 Faks (0284) 321169
Mailbox : bps3327@bps.go.id
Tentang Kami