Pemalang terpilih untuk menjadi salah satu Training Center (TC)
Pelatihan Petugas Lapangan Kombinasi Subsektor ST2013 Tahun 2014.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS Provinsi Jawa Tengah tersebut
dibuka langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah,
Drs. Ibram Syahboedin, MA.
Kegiatan ini masih dalam satu rangkaian dengan
Sensus Pertanian 2013 yang telah dilaksanakan pada tanggal 1-31 Mei 2013
yang lalu. Setelah sebelumnya dilaksanakan Pemutakhiran Blok Sensus
Terpilih Subsektor Pertanian, kini saatnya para petugas dilatih kembali
untuk mencacah Blok Sensus yang terkena sample dari hasil pemutakhiran tersebut.
Kegiatan ini mencakup 6 (enam) subsektor pertanian
yang meliputi tanaman pangan (padi dan palawija), hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan (budidaya dan penangkapan ikan) serta
kehutanan (budidaya dan kawasan hutan). Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mendapatkan data statistik yang akurat berupa gambaran yang jelas
tentang struktur ongkos usaha rumah tangga pertanian di Indonesia.
Selain itu juga untuk mendapatkan data mengenai pengusahaan pertanian
dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga usaha pertanian pada
masing-masing subsektor. Kegiatan pencacahan lapangan dilaksanakan pada
tanggal 26 Mei s.d. 07 Juli 2014.
Dalam pidato pembukaan, Drs. Ibram Syahboedin, MA
menyampaikan bahwa data hasil pencacahan survey ini akan digunakan
pemerintah untuk melindungi petani dan tidak merugikan konsumen maupun
industri.
“Pencacahan ST2013 Subsektor bertujuan untuk
memperoleh informasi ongkos-ongkos yang dikeluarkan dalam melakukan
usaha pertanian terpilih. Data yang dikumpulkan sangat ditunggu-tunggu
oleh pemerintah sebagai dasar penetapan harga patokan, untuk melindungi
petani, dan tidak merugikan konsumen maupun industri. Dari setiap usaha
pertanian yang dikelola rumah tangga terpilih akan diketahui berapa
kebutuhan bibit, benih, pupuk, obat-obatan, dan pakan yang layak untuk
mengelola usahanya. Di samping itu dapat diperoleh informasi harga apa
yang sangat tinggi yang memerlukan campur tangan pemerintah untuk
mengendalikannya,” kata Ibram dalam pidatonya.
Tak lupa pula Drs. Ibram Syahboedin, MA juga
berpesan agar selama mengikuti pelatihan, petugas diminta lebih serius
memahami tata cara pencacahan dan konsep definisi yang digunakan untuk
setiap rincian pada kuesioner. Hal ini bertujuan agar data yang
dikumpulkan dari lapangan dapat diolah dan disajikan sesuai potret di
lapangan. Data yang sesuai potret lapangan akan membantu pemerintah
dalam menetapkan kebijakan yang tepat dengan sasaran.
“Keberhasilan pelatihan petugas dan pelaksanaan
lapangan nantinya sangat ditentukan oleh niat, tekad, dan kesungguhan
kita semua.
Untuk itu kita semua dituntut agar bersungguh-sungguh dalam
melaksanakannya dan mematuhi pedoman dan jadwal yang telah ditentukan,
agar data yang kita kumpulkan dapat digunakan dan dijadikan dasar
perencanaan pertanian demi masa depan petani yang lebih baik.
Kepada calon petugas jaga kondisi kesehatan dan stamina saudara selama
mengikuti pelatihan ini dan pelaksanaan lapangan nanti,” lanjutnya.
Usai membuka acara, Drs. Ibram Syahboedin, MA
didampingi oleh Kepala BPS Kabupaten Pemalang, Marsudijono, S.Si, SE, MM
dan para Kepala Seksi berkenan untuk meninjau langsung kegiatan belajar
mengajar di kelas-kelas yang diterdapat di komplek Hotel Regina
Pemalang. Rencananya, Pelatihan ini akan diselenggarakan dari tanggal
12-24 Mei 2014 dan terbagi menjadi 4 (empat) gelombang. (dwi)