TEGAL -Dalam rangka memantau inflasi
di wilayah kerjanya, Perwakilan Bank Indonesia Tegal mengadakan rapat
koordinasi antara Bank Indonesia dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di
wilayah eks-Karesidenan Pekalongan sebagai narasumber. Rapat yang
diadakan pada hari Selasa (24/6) di Rumah Makan Saung Strawberry, jalan
HOS Cokroaminoto No 63 Tegal tersebut dipimpin langsung oleh Kepala
Kantor Bank Indonesia Tegal, Bandoe Widiarto, beliau mengatakan bahwa BI
sangat mengharapkan informasi angka Inflasi dan PDRB termasuk
karakteristiknya. Dengan angka Inflasi dan PDRB yang lengkap
per-kabupaten maka BI mempunyai bahan yang memadai dalam rangka
melaksanakan kajian ekonomi yang muaranya dapat mengendalikan inflasi di
wilayah kerjanya.
Pada kesempatan tersebut Kepala BPS Kabupaten
Pemalang Marsudijono, S.Si, SE, MM hadir dengan didampingi oleh tim
penghitung inflasi dan PDRB. Pada giliran menyajikan informasi, Kepala
BPS Kabupaten Pemalang menyampaikan bahwa BPS Kabupaten/Kota non SBH,
seperti Pemalang, belum diwajibkan menghitung Inflasi, namun
penghitungan yang dilaksanakan sekarang adalah merupakan inisiatif BPS
Kabupaten/Kota masing-masing untuk dapat berkontribusi dalam perencanaan
pembangunan daerah. Untuk itu BPS memerlukan dukungan dari pemerintah
daerah setempat dalam proses penghitungan inflasi masing-masing daerah.
Dalam menyampaikan informasi angka Inflasi dan PDRB
tim pengolah BPS Kabupaten Pemalang menyampaikan angka Inflasi bulan
Januari sampai dengan bulan Mei 2014, daftar komoditas yang sensitif
mempengaruhi inflasi baik komoditas makanan dan non makanan termasuk
komoditas yang sensitif di bulan-bulan menjelang lebaran. Kemudian dari
tim pengolah PDRB menyampaikan angka PDRB selama tiga tahun terakhir
baik pertumbuhan maupun perlambatannya menurut sektor.
Pada kesempatan tersebut, semua BPS
Kabupaten/Kota se-Eks Kresidenan Pekalongan yang hadir mendapatkan
kesempatan yang sama untuk menyampaikan angka Inflasi dan PDRB yang
disampaikan oleh tim pengolah masing-masing daerah. (hans)